Sepak Terjangku Di Pekka : Kisah Diri Siti
Sepak Terjangku Di Pekka : Kisah Diri Siti Rohmah Ak...
Berlari Mengejar Mimpi: Kisah Diri Tuti Nurheti
Aku Tuti Nurheti, terlahir dari keluarga sederhana dan mempunyai dua saudara perempuan, aku lahir di Desa Ciburial Kecamatan Cimanggu Kabupaten Pandeglang pada tanggal 8 Mei 1997. Aku paling mungil di antara kedua kakak aku. Pendidikan aku sampai SMA, tidak bisa melanjutkan kuliah karena tidak mempunyai biaya. Karena aku tidak bisa melanjutkan kuliah akhirnya aku memutuskan mengikuti kursus di SALMAH (salon muslimah) selama 3 bulan, setelah selesai kursus aku diminta menjadi karyawan SALMAH. Aku bekerja di SALMAH selama 1 tahun, melihat kondisi orangtua yang sudah tua lalu aku memutuskan untuk pulang kampung dan mengurusnya.
Selama di kampung aku tidak bekerja, lalu aku diajak oleh Teh Iis yang saat itu sebagai kader untuk bergabung di kelompok Pekka Cahaya. Awalnya aku tidak tahu apa itu Pekka, yang aku tahu hanyalah kumpulan ibu-ibu saja, aku lebih senang dengan aktivitas di rumah sehingga tidak terlalu tertarik dengan kegiatan Pekka. Bahkan untuk bergabung dengan tetangga saja tidak pernah mau, aku hanya akrab dengan keluarga. Aku orang yang pendiam dan pemalu sekali, kadang saat berpapasan dengan tetangga aku hanya sekedar memberikan sedikit sapaan dan tersenyum. Memang tidak mudah untuk merubah diri menjadi lebih baik, namun dengan berjalannya waktu aku mau dan sering mengikuti kegiatan di Pekka. Tadinya hanya sekedar iseng mengisi waktu kosong, sekarang sudah mulai nyaman dan betah untuk terus bergabung dan ikut serta dalam beberapa kegiatan di Pekka
Tidak terasa enam tahun sudah aku bergabung di Pekka sejak tahun 2016. Awalnya menjadi anggota kelompok saja, karena keaktifan aku, aku selalu diajak dalam kegiatan Pekka, baik di Desa dan Kabupaten. Saat ini aku di kelompok menjadi sekretaris kelompok
Bapak aku meninggal di tahun 2018 lalu ibu aku menyusul di tahun 2020, kepergian mereka membuat aku merasa hancur dan kehilangan. Setiap saat aku selalu merindukan kasih akung mereka, belum sempat aku membalas jasa kedua orangtua dan kini hanya do’a yang mampu aku berikan kepada mereka. Kenangan saat mereka pergi seperti mimpi buruk yang tidak terlupakan, bagaimana tidak pada saat kepergian ibu bertepatan dengan resepsi pernikahan aku di bulan Agustus Tahun 2020
Setelah aku menikah aku diijinkan oleh suami untuk aktif di Pekka. Salah satu kegiatan yang aku ikuti adalah pelatihan data di tahun 2021. Pada saat itu aku sedang hamil tua usia kandungan memasuki 8 bulan, walaupun beban di perut sangat berat sekali aku sangat semangat untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut. 5 Juni 2021 aku dikaruniai anak perempuan yang sangat lucu dan manis. Usianya saat ini sudah menginjak satu tahun. Keseharian aku mengurus rumah tangga, suami dan anak. Aku tinggal di rumah sederhana beralaskan bambu yang beralamat di Kampung Ciburial Desa Ciburial Kecamatan Cimanggu Kabupaten Pandeglang Banten. Rumah ini merupakan salah satu peninggalan dari orang tua aku. Sekecil apapun rumah bagi keluarga kecil kami adalah istana teristimewa, karena disinilah aku dilahirkan dan setiap hari mentari pagi selalu menyinari lewat bilik bambu.
Setelah mengikuti pelatihan data aku belajar bagaimana mengisi data lewat google form menggunakan hp sendiri, dan alhamdulillah setelah melakukan latihan demi latihan akhirnya bisa juga mengisi data melalui google form, dan di hari terakhir dilakukan evaluasi dan pengecekan data. Kami juga mengecek data kelompok yang masih aktif dan yang sudah bubar, kami belajar sambil menikmati segelas kopi. Kebetulan kakak aku adalah salah satu peserta dalam pelatihan data, ia kurang paham dan aku mencoba untuk membantu agar ia tahu dan paham tentang cara pengisiannya. Alhamdulillah sedikit demi sedikit kakak aku pun mulai mengerti dan bisa mengisi datanya walaupun sedikit terlambat dalam pengisiannya, Senang sekali rasanya bisa berbagi ilmu walaupun hanya seujung kuku.
Aku terpilih menjadi peserta kegiatan kelas Menulis JWP. Bersyukur sekali bisa ikut serta dalam kegiatan ini karena merupakan pengalaman baru yang aku dapatkan. Kegiatan dilakukan selama 3 bulan dan selama 12 kali pertemuan, aku pribadi senang sekali karena setiap selesai belajar selalu diberi tugas. Aku sangat antusias mengikuti pelatihan JWP, karena dengan adanya tugas bisa mengasah kemampuan menulis dan membuat cerita, walaupun terkadang banyak yang salah. Hal ini yang membuat aku semangat belajar. Setiap Jum’at jam 08.30 aku harus sudah siap mengikuti pelatihan. Pelatihan JWP ini diikuti oleh semua peserta yang terpilih dari 20 provinsi. Semua peserta harus menulis tugas akhir untuk memenuhi syarat kelulusan dalam kelas menulis JWP. Balai pengajian anak-anak yang sederhana menjadi saksi bisu setiap kegiatan yang kita lakukan, dalam setiap kegiatan ini aku dan Teh Romah tak pernah terpisah dan selalu bersama. Aku ingin terus belajar mengolah kemampuan menulis dan membuat cerita ataupun berita, supaya bisa menjadi penulis hebat seperti yang lain. Ada pepatah mengatakan “Gantungkan lah cita-citamu setinggi langit, bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang”. Aku berharap kedepannya berita atau cerita yang aku tulis menjadi inspirasi untuk banyak orang.
Keterlibatan aku di Pekka juga sangat berpengaruh untuk masyarakat, sebagai anggota Pekka aku mencoba untuk membangkitkan kembali kelompok Cahaya yang sudah mati menjadi hidup kembali, setelah beberapa bulan tidak melakukan kegiatan karena pandemi covid 19. Sore itu sekitar pukul 16.00 WIB, suara hujan gemericik membasahi badan aku, sambil berjalan menyusuri satu persatu rumah warga, aku mendatangi rumah masing-masing dan menyampaikan ke ibu-ibu supaya bisa berkenan dalam acara pengajian bersama dan musyawarah kelompok pekka Cahaya supaya kembali aktif, tempat acaranya di rumah Ibu Ketua Serikat Pekka Pandeglang yaitu Iis Nurasiah. Sambil membawa buku catatan dan pulpen aku menulis satu persatu nama ibu-ibu yang siap untuk hadir.
Kamis 6 Januari 2022 sekitar pukul 19.00 WIB, ibu-ibu hadir dalam acara pengajian dan pertemuan pertama kelompok Cahaya. Lampu kelap kelip menjadi pemandangan pertama saat kami memasuki ruangan itu, ikan hias yang cantik juga ikut menemani pertemuan pertama kami. Acara dibuka oleh Ketua Serikat Iis Nurasiah dan dilanjut pengajian bersama, setelah selesai kita doa bersama dan terakhir penyampaian materi terkait Pekka, ditemani oleh secangkir kopi dan teh manis.
Alhamdulillah aku bersyukur sekali anggota masih semangat dan kompak untuk melakukan pertemuan rutin kelompok, senang sekali sudah bisa mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam kelompok Pekka, dan kembali mengaktifkan kelompok yang sudah lama tidak berkegiatan. Kelompok Cahaya juga sudah mendirikan Pekka Mart, aku sebagai pengurus kelompok Cahaya juga sudah bisa mengajak masyarakat untuk mengumpulkan sampah seperti botol bekas, dan juga kardus-kardus untuk dijual bahkan kami juga sudah bekerja sama dengan pengepulnya sendiri yaitu mang Sawiri. Untuk mengumpulkan sampahnya sendiri aku sempat kebingungan, sampai harus berebut dengan sesama anggota, akhirnya aku yang paling banyak mengumpulkan sampah. Bukan hanya itu aku juga mencari barang-barang bekas di gudang rumah sendiri, banyak sekali botol-botol yang sudah tak terpakai dan aku kumpulkan dibantu oleh suami tercinta sambil memegang hp dan menerangi aku menggunakan senter, kami berdua bercanda ria di dalam ruangan yang gelap gulita. Memang penuh perjuangan sekali untuk mendapatkan sampah, dan tidak mudah mendapatkannya kalau kita tidak berusaha untuk mencari dan mengumpulkannya. Uang dari hasil penjualan sampah masing-masing kami tabung di kelompok, jika suatu saat nanti uangnya sudah terkumpul maka bisa diambil untuk keperluan masing-masing anggota dan memajukan Pekka Mart. Aku sendiri bercita-cita ingin membangun rumah dari hasil bank sampah.
Begitupun dengan hidup ada senang ada sedih harus ada perjuangan, do’a dan usaha untuk mencapai titik kebahagiaan. Semoga bisa menjadi perempuan hebat seperti yang lain, dan bisa menjadi inspirasi banyak orang. Menjadi lebih baik dan bisa membahagiakan semua orang, tentunya berguna untuk agama, keluarga nusa dan bangsa.