Masyarakat Melek Program Sosial : Kisah Dir
Saya Sri Mahyuni lahir tanggal 8 September 1991 di Kelu...
Menjadi Penanggung Jawab Proyek Melatihku dalam Memimpin
Namaku Lindawati usiaku 38 tahun, aku berasal dan tinggal di Aceh Tamiang. Bulan Agustus 2021 aku menandatangani sebuah perjanjian untuk menjalankan tugas sebagai PJ (penanggung jawab) Proyek World Bank. Ini merupakan tantangan besar bagiku untuk menjalankan tugas sebagai PJ Proyek. Banyak rintangan yang aku hadapi, misalnya dalam memastikan kegiatan berjalan sesuai rencana, setelah kegiatan laporan harus siap dan dikirim ke Yayasan PEKKA, harus mampu menangani ketika ada persoalan di internal kader.
Di bulan November sampai Desember 2021 aku bersama para kader melakukan semua kegiatan Proyek World Bank, seperti pendataan KLIK PEKKA di delapan desa di Aceh Tamiang yaitu Desa Pahlawan, Seuneubok Punti, Bandung Jaya, Kota Lintang, Balai, Lubuk Damar, Pahlawan dan Sampaimah. Setelah kami melakukan pendataan, sebagian masyarakat ada yang menghubungiku, mereka berkonsultasi terkait kasus identitas diri dan kasus perceraian. Setelah mendengar keluhan dari masyarakat hatiku tergerak untuk membantu. Aku mendampingi mereka untuk mengatasi persoalannya dengan menemani mereka ke Capil bagi yang mau mengurus dokumen identitas diri dan untuk kasus perceraian aku menemani ke Dinas P2TP2A, setelah konsultasi dengan Dinas P2TP2A aku juga menemani ke Mahkamah Syariah untuk cerai gugat, namun karena takut dengan ancaman suaminya sampai sekarang kasus cerai gugatnya tidak dilanjutkan.
Pada bulan Juni aku dan ketua serikat mengikuti Zoom yang diadakan oleh Yayasan Pekka, lewat Zoom itu kami mendapatkan informasi bahwa wilayah World Bank akan melakukan KLIK PEKKA di 4 desa yang menjadi lokasi pendataan KLIK sebelumnya. Kami memilih 4 desa yang akan kami selenggarakan KLIK yaitu di Desa Pahlawan, Bandung Jaya, Lubuk Damar, dan Kota Lintang. Saat ini sudah terlaksana KLIK di 3 Desa, turut hadir dalam kegiatan KLIK yaitu Dinas Capil dengan memberikan layanan perekaman KTP, layanan KK dan Akta Kelahiran, BPJS turut hadir memberikan layan konsultasi seputar kartu BPJS, dan mencetak langsung kartu BPJS di lokasi KLIK, Dinas Sosial memberikan layanan konsultasi terkait perlindungan sosial, Mahkamah Syariah memberikan layanan konsultasi terkait pencatatan perkawinan dan perceraian, turut juga hadir Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Perwakilan Pemda, Camat, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan tentunya masyarakat yang berkonsultasi.
Setelah beberapa bulan menjadi PJ Proyek aku banyak melakukan evaluasi terkait dengan kinerjaku, ternyata aku masih kurang teliti dalam membuat dan memeriksa laporan, kurang bijaksana dalam mengambil keputusan dan masih banyak kader yang belum memahami kegiatan, sehingga aku harus melibatkan dan melatih kader agar kader di Aceh Tamiang bertambah banyak. Selain itu aku juga masih harus terus belajar banyak agar mampu mengerjakan tanggung jawabku sebagai PJ Proyek. Aku berharap semoga PEKKA bisa berkembang dengan baik di Aceh Tamiang, sehingga memunculkan banyak pemimpin perempuan, semakin banyak perempuan yang bergabung di Pekka semakin banyak pula perempuan yang memiliki peluang untuk belajar dan mendapatkan informasi, sehingga timbul jiwa kepemimpinan dalam dirinya, mampu mengambil keputusan yang lebih baik, dan bisa menjadi perempuan yang memberi berpengaruh di lingkungannya, dan juga mampu menyuarakan serta memperjuangkan hak perempuan yang berkeadilan.
Sebelum aku bergabung di Pekka, aku adalah seorang yang penakut, kurang percaya diri, dan tidak banyak mengerti tentang informasi publik, setelah aku bergabung di Pekka dan menjadi PJ Proyek banyak sekali perubahan dalam diriku. Di beberapa kesempatan ketika aku berbicara dengan pemerintah seperti kepala desa dan Dinas-dinas aku merasa mampu dan percaya diri, tidak ada rasa takut sama sekali menghadapi lawan bicara, aku mampu menyampaikan informasi dan menanyakan terkait persoalan yang dihadapi anggota Pekka dan masyarakat.
Setiap kali ada yang melakukan konsultasi jiwaku terpanggil untuk membantu menangani kasus yang dikonsultasikan, seperti di bulan April 2022 lalu, waktu itu ada kader menghubungiku dan menyampaikan anaknya menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan suami anaknya mengambil paksa cucunya yang usianya masih 2 bulan. Aku langsung menangani kasus itu dengan menghubungi P2TP2A untuk berkonsultasi, setelah itu aku mendampingi korban untuk mediasi dengan pelaku, meskipun hasilnya tidak seperti yang kami harapkan, pelaku tidak mau mengembalikan bayi ke ibunya, pelaku mau mengembalikan bayi jika korban mau rujuk kembali, aku terus melakukan pendampingan, saat ini kasusnya sudah dibawa ke mahkamah syariah, korban sudah melengkapi berkas untuk melakukan cerai gugat terhadap suaminya.
Dulu sebelum bergabung di Pekka aku hanya mengenal teman di lingkungan desaku saja, setelah bergabung di Pekka aku bisa punya teman lebih banyak, baik dari luar desa bahkan sekarang aku memiliki teman dari luar provinsi Aceh, ada dari Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Sulawesi, NTT dan banyak lagi. Aku terharu terhadap perubahan yang aku rasakan, semua ini berkat belajar di Pekka, aku yang dulu bukan siapa-siapa, tidak di kenal banyak orang, kehidupan ekonomi keluargaku sangat sulit, saat ini aku mampu membantu suami untuk menambah pendapatan keluarga dengan cara menjadi guru Pendidikan Anak Usia Dini (Paud), bertani dan menjadi guru bimbingan belajar, aku juga mampu mengubah pola pikir suamiku, dia yang dulu pemalas, kurang bertanggungjawab sekarang menjadi lebih bertanggung jawab dan dapat bekerja sama denganku untuk merawat anak-anak kami.
Terima kasih PEKKA, begitu banyak pengalaman yang aku dapatkan selama bergabung di Pekka, sehingga dari pengalaman itu aku bisa belajar dan memahami setiap masalah.