Pekka Membuat Saya Lebih Bermanfaat

Nama saya Suningsih, lahir di Desa Lubuk Damar pada tanggal 4 Oktober 1988. Saya berdomisili di Dusun Batang Meku, Kampung Lubuk Damar, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Saya merupakan anak ke tujuh dari delapan bersaudara. Jenjang pendidikan saya bermula di SDN Lubuk Damar, tamat pada tahun 2001, kemudian lanjut ke SMP Negeri 1 Seruway, tamat pada tahun 2004 dan kemudian bersekolah di SMA Negeri 1 Seruway tamat pada tahun 2007.  Setelah tamat dari SMA, Saya tidak langsung melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi karena tidak memiliki biaya untuk kuliah. Penghasilan orang tua saya yang hanya sebagai petani padi tidak memungkinkan untuk saya melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi karena orang tua juga harus membiayai adik saya yang saat itu masih sekolah dijenjang SMP. Namun saya sangat berangan-angan untuk bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Keseharian saya setelah tamat SMA, saya isi dengan kegiatan mengajar sore hari di TPQ Nurul Huda, Desa Lubuk Damar dan aktif mengikuti berbagai kegiatan organisasi Remaja Mesjid serta kegiatan PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) di Kampung Lubuk Damar. Pada awal tahun 2009 saya diangkat menjadi Kasi Pemerintahan Desa Lubuk Damar pada masa terpilihnya Kepala Desa yaitu Bapak Ajis Sufi. Dengan bermodalkan gaji dari Kasi pemerintahan yang saat itu hanya Rp. 300.000 perbulan, saya bertekad menabungnya. Alhamdulillah, pada akhir tahun 2009 saya memberanikan diri untuk mendaftar ke perguruan tinggi Universitas Samudera Langsa dan diterima pada Fakultas Ekonomi dengan jurusan Studi Ilmu Ekonomi Pembangunan (IESP). Saya membagi waktu antara bekerja di kantor Desa dengan kuliah kelas kerja setiap hari Jumat sampai Minggu. Kemudian saya tamat kuliah pada tahun 2013 dengan predikat cumlaude. Pada tahun 2014 Saya menikah dengan seorang pria bernama Saparuddin, S.Pd.I, yang berasal dari Desa Lubuk Damar juga dan saat ini kami memiliki dua orang anak yaitu Afifa Salsabila usia saat ini 7 tahun dan Muhammad Azzam saat ini berusia 4 tahun.  Anak kedua saya ini merupakan salah satu Anak yang berkebutuhan khusus jenis Ephylepsy. Setelah beberapa kali demam kejang dan sering dirawat di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Aceh Tamiang sejak umur 9 bulan sehingga anak saya divonis oleh DSA (Dokter Spesialis Anak) menderita Ephylepsy. Hal ini tentu saja membuat saya harus ekstra hati-hati dalam mengasuhnya.  

Sejak tahun 2009 lalu saya diangkat menjadi Kaur Pemerintahan di Kampung Lubuk Damar, Kecamatan Seruway sampai dengan tahun 2021. Sebelum bergabung di Pekka, Saya merupakan orang yang kurang peduli dan kurang berani dengan urusan masyarakat yang berhubungan dengan dinas seperti Dinas Sosial, Dinas Kependudukan, dan sebagainya. Karena menurut saya itu merupakan urusan yang sulit dan Saya tidak berani untuk advokasi ke dinas tersebut. Jadi selama saya menjabat sebagai Kaur pemerintahan saya hanya mengurus tentang administrasi surat menyurat di dalam kampung saja, tidak untuk urusan yang berhubungan dengan dinas. Namun setelah saya bergabung di Serikat Pekka pada tahun 2020 yang diberi nama Kelompok Pekka Wonder Woman Desa Lubuk Damar, telah banyak mendapat motivasi-motivasi dari Pendamping Serikat Pekka Aceh Tamiang. Saya mulai berani advokasi masyarakat ke Dinas Catatan Sipil untuk mengurus berkas-berkas yang rumit seperti tarik data pindah online, data ganda dan data lainnya yang membutuhkan advokasi khusus.   

Di Kelompok Serikat Pekka Desa Lubuk Damar yang terbentuk sejak 2020 memiliki beberapa kegiatan rutin yang telah saya ikuti diantaranya:   

  • Kegiatan simpan pinjam koperasi yang diadakan setiap sebulan sekali dalam pertemuan rutin bulanan Kelompok Pekka;  
  • Kegiatan Kelompok Wanita Tani (KWT) Wonder Woman dengan salah satu kegiatannya adalah apotik hidup, memanfaatkan pekarangan rumah untuk sayur-sayuran;  
  • Kegiatan Kelompok usaha Pekka Wonder Woman yaitu membut cemilan untir-untir cilik.  

Selain kegiatan rutin di Serikat Pekka Lubuk Damar, saya juga aktif mengikuti setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh Serikat Pekka Aceh Tamiang diantaranya kegiatan arisan Pekka sebulan sekali, kegiatan KLIK Pekka dan kegiatan sosial lainnya. Selain itu juga saya aktif mengajar di PAUD Permata Hati sejak 2013 sampai sekarang.  

Pada bulan Juni 2021 saya tidak lagi menjabat sebagai Kaur Pemerintahan di Kampung Lubuk Damar, akan tetapi masyarakat masih sering konsultasi tentang administrasi kependudukan dengan saya dan terkadang meminta saya untuk mendampinginya ke Dinas Capil (Catatan Sipil), kantor BPJS dan kantor Pengadilan Negeri Kuala Simpang  untuk mengurus keperluan mereka. Keberanian saya untuk mendampingi masyarakat ke dinas-dinas ini saya dapatkan setelah saya bergabung di Serikat Pekka. Jadi pengalaman selama saya bergabung di Serikat Pekka merupakan pengalaman yang sangat berharga, banyak sekali ilmu-ilmu yang telah saya dapatkan selain keberanian saya juga mendapatkan ilmu secara gratis seperti ilmu berwirausaha melalui kelas Sispreuner dan pelatihan menulis kelas JWP (Jurnalisme Warga Pekka). Mungkin jika saya tidak bergabung di Serikat Pekka, saya harus mengeluarkan banyak biaya untuk mendapatkan ilmu tersebut. Terima kasih Pekka yang telah membuat hari-hari saya semakin bermanfaat untuk orang lain dan diri saya sendiri khususnya.   

Bagikan Cerita Ini

Cerita Terkait

Leave a Comment