Pengalaman Baru di Pekka

Terus Berjaya Pekka. Berjuanglah keras dalam kesunyian dan biarkan kesuksesan kita menggema ke seluruh dunia dengan menulis.”  

Pertama kali saya mengenal Pekka, ketika saya sama-sama belanja di kios, bertemu dengan Kak Karniati dan menanyakan waktu luang untuk mengajak janji bertemu di kantor kepala desa. Maksud Kak Karniati adalah mengajak saya untuk bergabung di Pekka. Setelah Magrib kami bertemu di kantor kepala desa. Dia menjelaskan Pekka itu apa, tujuan dan kegiatannya. Sambil menunggu perempuan-perempuan lain berkumpul, kami bercerita tentang kiprah Pekka selama ini di masyarakat dan keuntungan masuk menjadi anggota Pekka. Saya memikirkan dalam-dalam bagaimana merespon ini. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan secara online tentang Pelecehan Seksual anak di bawah umur. Setelah saya mengikuti kegiatan tersebut dan juga arisan sembako anggota Pekka, saya sangat tertarik untuk ikut menjadi anggota Pekka, karena Pekka menurut saya adalah wadah untuk membela hak-hak perempuan  dan membantu mengembangkan bakat dan minat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, sosial, dan budaya anggota Pekka juga masyarakat. Dari situlah saya memulai kegiatan Pekka dan menjadi anggota.   

Saya bernama Rukaiyah, saya berasal dari Desa Pondok Gajah Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah. Saya seorang perempuan yang tidak tergantung pada suami, saya berusaha untuk cari uang sendiri. Selain sebagai  pendidik Anak Usia Dini saya juga terkadang menjadi buruh mengutip kopi, mengorek kentang, pokoknya yang dapat menghasilkan uang halal, saya lakukan.   

Di Pekka ada juga ada kegiatan simpan pinjam yang diadakan oleh anggota, dari anggota dan  untuk anggota. Kegiatan tersebut rasa sangat berguna bagi saya karena dengan adanya simpan pinjam ibu-ibu bisa meminjam sesuai dengan yang mereka butuhkan. Di Pekka juga memberikan peluang kepada anggotanya untuk menitipkan dagangannya karena di Pekka tersedia kios yang menampung hasil olahan dan memproduksi bubuk kopi gayo dan makanan ringan. Tidak hanya simpan pinjam dan kios Pekka yang tersedia tetapi juga mengadakan arisan sembako yang diikuti oleh anggota Pekka sebulan sekali. Dengan adanya arisan sembako setiap bulannya, kami bisa bersilaturahmi dengan ibu-ibu hebat yang menjadi anggota Pekka. Pertemuan ini diisi dengan bincang-bincang ringan saat arisan sehingga bisa menumbuhkan ide-ide besar untuk menghasilkan uang lebih, misalnya seperti menitip kue-kue di kios-kios  Pekka. Saya sangat merasa bersyukur mengikuti arisan sembako karena seperti kita ketahui  sembako naik dengan drastis dengan adanya arisan sembako ini, saya bisa sedikit rileks memikirkan belanja beberapa bulan ke depan. Selain itu, sangat membantu ketika ekonomi masyarakat pada sekarang ini sangat menurun. Masyarakat merasa sulit mendapatkan uang padahal barang yang dijual tersedia. Alhamdulillah, sangat besar manfaatnya untuk saya pribadi karena dengan arisan ini saya bisa menabung, mencicil uang belanja dalam kebutuhan saya sehari-hari.  

Di Pekka ada juga pelatihan tentang menulis karena saya sangat suka menulis bebas. Terkadang ketika ada ide di kepala, saya akan menulis di laman Facebook saya, Kesempatan menulis ditawarkan oleh Kak Karniati menjadi salah satu peserta dalam pelatihan menulis tingkat  nasional. Setelah beberapa kali  mengikuti pelatihan secara virtual, saya baru  mengetahui rupanya menulis itu banyak aturannya. Ada kaidah-kaidah yang harus sesuai  dengan ejaan Bahasa Indonesia yang baik dan  benar. Isi dari cerita tulisanpun harus mengandung 5W 1 H (apa, kapan, siapa, dimana, mengapa dan bagaimana). Berita yang disajikan dengan feature sehingga mengikuti gaya Bahasa kekinian. Cerita perubahan dalam diripun yaitu SOC (Story of Change) kami pelajari. Selain teknik menulis, sayapun belajar bagaimana cara mengambil gambar yang bagus dan bagaimana membuat tulisan berita. Pokoknya pengalaman pertama buat saya yang paling berkesan. 

Setelah saya membaca artikel di media sosial, menulis tidak hanya terbatas pada tugas – tugas dan karya ilmiah semata. Ada tulisan yang popular yakni menulis kisah inspiratif dari sosok individu, kelompok maupun lembaga. Kisah inspiratif tersebut ditulis untuk memberitahukan dan menyebarluaskan pengalaman, kegiatan yang menarik dan menginspirasi. Ternyata menulis itu luas jenisnya sehingga mencurahkan perasaan, isi hati dalam bentuk tulisan. Saat saya menulis ini adalah untuk latihan menulis sebagai tugas akhir dalam pelatihan menulis yang diadakan oleh Yayasan PEKKA yang peduli kepada perempuan-perempuan kepala keluarga yang merupakan kelompok rentan kekerasan dan kemiskinan. 

Dengan bergabung dengan Pekka, saya merasa bangga bisa mengikuti Kelas Menulis tingkat nasional untuk menjadi Jurnalis Warga Pekka. Setelah mengikuti kelas menulis, saya jadi tahu akan aturan menulis yang baik sehingga bisa memperbaiki tulisan saya selama ini saya buat baik dari segi tata bahasa dan kaidah-kaidah dalam menulis. Saya bisa juga menyampaikan informasi penting dalam Bahasa yang baik terutama terkait dengan kegiatan Pekka dan masyarakat. Saya juga sangat berterima kasih kepada Pekka yang sudah membuat saya merasa berharga sebagai perempuan dan saya bangga bisa menjadi anggota Pekka. Salam dari Bener Meriah negeri sejuk penghasil kopi.  

Perempuan Indonesia merupakan perempuan yang tangguh, mandiri, kuat dan dapat menginspirasi banyak orang. Tetap semangat dan berjuang.   

Bagikan Cerita Ini

Cerita Terkait

Leave a Comment