Kilas Balik Kehidupanku Bersama Pekka: Kisah
KILAS BALIK KEHIDUPANKU BERSAMA PEKKA Di usi...
Secercah Cahaya Kehidupan: Kisah Diri Muhayani
Disuatu pagi yang indah matahari bersinar dengan saat cerahnya, di tengah hiruk pikuknya keramaian kota Jakarta. Tinggallah sepasang suami istri yang bernama Muhammad Hasan dan sumiati. Beliau adalah kedua orang tua aku, aku lahir pada hari senin tanggal 1 November 1976. Aku delapan bersaudara, enam perempuan dan dua laki-laki. Aku bersekolah di SDN 04 petang Jakarta utara setelah lulus aku melanjutkan ke SMPN 84 Jakarta utara kemudian aku melanjutkan lagi ke SMEAN 31 Jakarta utara dan lulus tahun 1995. Bapak aku bekerja sebagai seorang pelaut dan ibu aku hanya seorang ibu rumah tangga yang bekerja untuk mengurus anak-anaknya.
Setelah lulus beberapa bulan, aku bertemu dengan seorang laki-laki yang bernama Heri Wahyudin dan akhirnya aku menikah. Pada hari senin tanggal 10 Januari 1996, aku resmi menikah dengan laki-laki tersebut yang berasal dari Jawa Tengah. Di pernikahan kami dikaruniai tiga orang anak. Yang pertama laki-laki yang bernama Herdian Gilang Lesmana, yang kedua perempuan yang bernama Novriza Dwi Aulia dan yang ketiga Laki-laki bernama Noval Rizki Ardiansyah. Suami aku bekerja sebagai karyawan swasta disalah satu perusahaan di kota Jakarta.
Di awal tahun-tahun pernikahan aku. Kami hidup sangat bahagia sampai kami mempunyai dua orang anak. Menginjak tahun kesepuluh disaat lahir anak kami yang ketiga, terjadilah prahara rumah tangga. Suami aku tergoda dengan seorang perempuan yang bekerja disalah satu club malam di Kota Jakarta. Hati aku sangat hancur mendengar semua itu, karena aku bukan yang pertama tau atas perselingkuhan suami aku. Melainkan kakak aku dan para tetangga aku. Akhirnya suami aku pergi dengan perempuan tersebut meninggalkan aku dan ketiga anak-anak kami. Hidupku sangat hancur karena aku bingung darimana aku mendapatkan uang buat mencukupi kebutuhan hidup kami berempat. Akhirnya kedua orang tua aku datang dan mau membantu membiayai kehidupan aku dan anak-anak aku. Beliau selalu memberikan nasehatnya agar aku tidak patah semangat.
Pada tahun 2006 akhirnya aku pindah ke Karawang, karena orang tua aku membeli rumah yang beralamatkan di Kampung Cilandak RT 005 RW 002, Desa Kalisari, Kecamatan Telagasari. Aku tinggal disana bersama adik laki-laki aku yang sudah mempunyai istri dan satu orang anaknya. Suami aku sama sekali tidak memberikan biaya apapun buat anak-anak kami.
Pada tahun 2009 datanglah Bu Ai dan Bu Nunung Nurnaningrum untuk membuat kelompok Pekka Di wilayah aku, karena di kampung sebelah sudah berdiri kelompok Pekka Gadel sari. Aku pun diajak untuk kumpul oleh tetangga aku yang bernama Sukaesih. Aku akhirnya mengikuti kumpulan tersebut dan akhirnya terbentuklah kelompok Pekka yang diberi nama kelompok Sawargi yang beranggotakan 25 orang. Aku terpilih sebagai sekretaris, Bu Wailem sebagai ketua dan Bu Sukaesih sebagai bendahara. Pada tanggal 29 November 2009 resmilah aku sebagai pengurus kelompok Pekka Sawargi.
Setelah aku terpilih menjadi pengurus, akhirnya aku diajak untuk mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Pekka. Pelatihan yang perna aku ikuti yaitu pelatihan kepemimpinan, paralegal, visi misi, tata boga dan masih banyak lagi pelatihan yang pernah aku ikuti. Aku pun pernah dilibatkan di acara sidang isbat nikah, KLIK Pekka dan diskusi kampung yang difasilitasi oleh Pekka. Aku sangat senang karena aku sendiri bisa merasakan manfaat dari kegiatan Pekka yaitu aku mengajukan gugat cerai ke Pengadilan Agama yang didampingi oleh Bu Ai yang dulu sebagai ketua Serikat Pekka.
Pada tahun 2012 kedua orang tua aku mengalami kecelakaan di Daerah Cakung Cilincing di wilayah Jakarta Utara. Bapak aku meninggal dunia dan ibu aku dirawat di Rumah Sakit Umum Koja Jakarta Utara selama dua bulan. Aku sangat terpukul karena bapak akulah yang membiayai ketiga anak aku tapi aku bangkit dan selalu semangat demi anak aku. Akhirnya aku bekerja menjadi buruh cuci dan gosok buat menghidupi ketiga anak aku. Walaupun aku bekerja jadi buruh cuci tapi aku masih tetap aktif di Pekka.
Pada tahun 2014 aku terpilih oleh Pekka untuk mengikuti pelatihan L’oreal yang akan dilaksanakan oleh pihak L’oreal yang bekerja sama dengan Pekka. Aku adalah angkatan pertama yang mengikuti pelatihan L’oreal. Pelatihan L’oreal diikuti oleh sepuluh peserta dan dilatih oleh seorang mentor yang bernama Ash Shihab dari L’oreal Jakarta. Kami dilatih secara teori dan praktek. Untuk secara teori kami diajarkan macam-macam sisir, tentang bagian-bagian rambut, cara-cara merawat rambut dan macam-macam cream rambut. Kalau secara praktek kami diajarkan cara memotong rambut yang benar, cara creambath, masker, pelurusan rambut dan cara menyanggul rambut. Aku belajar dengan giat dan rajin. Ditengah pelatihan kami terpilih dua orang untuk mendapatkan bantuan berupa peralatan salon lengkap. Aku merasa bersyukur karena dengan mendapatkan bantuan tersebut, aku bisa menambah penghasilan aku untuk membiayai ketiga anak-anak aku.
Setelah selesai pelatihan kami diwisuda dan aku mendapatkan nilai terbaik dalam pelajaran teori. Kami terpilih 6 orang untuk menjadi mentor di 3 wilayah Pekka di Jawa Barat yaitu Karawang, Cianjur dan Sukabumi. Kami dibagi menjadi 3 tim untuk mengajar di masing-masing wilayah yang telah ditentukan oleh Pekka.
Setelah beberapa bulan kami selesai mengajar untuk wilayah Karawang, Cianjur dan Sukabumi. Aku kemudian membuka salon kecil-kecilan bermodalkan peralatan salon dan ilmu yang sudah aku terima dari pelatihan L’oreal. Alhamdulilah aku bisa membiayai ketiga anak-anak aku sampai mereka menikah tanpa bantuan dari mantan suami aku.
Aku sangat berterima kasih karena dengan aku gabung di Pekka aku bisa mendapatkan ilmu dan wawasan yang begitu luas sehingga aku bisa menambah penghasilan aku.