Sejak Mengenalmu Hidup Ku Lebih Bermanfaat dan Penuh Warna: Kisah Diri Laela

Langkah kakiku sedikit terseok dan terpincang jika berjalan. Aku adalah seorang disabilitas. Kondisi bagian tubuhku berbeda dengan orang lain pada umumnya.   

Ketika berumur 2 tahun, aku terjatuh dari bale-bale teras rumah panggung tetangga yang tingginya hampir 1,5 meter dari lantai tanah. Dulu rumah-rumah penduduk masih berbentuk panggung. Aku yang saat itu diasuh oleh Parmi-adik ibuku, terpeleset jatuh ketika sedang bermain. Bibiku berusaha menangkapku agar tidak terjerembab ke tanah yang berbatu. Hanya kaki sebelah kiriku yang terjangkau dan tertangkap oleh tangan bibiku. Saat itu kakiku terputar, terkilir dan terluka. Kaki kiriku cacat, pertumbuhannya tidak sama dengan kakiku yang sebelah kananku.   

Laela Agustiah M adalah namaku. Sehari-hari aku biasa dipanggil Laela. Hadi Hermawan adalah nama suamiku. Saat ini aku berusia 53 tahun. Bekerja sebagai kepala sekolah PAUD Tanjung, setiap hari Senin hingga Jumat pada jam 07.00 – 11.00 WIB, aku berangkat ke sekolah untuk menjalankan tugasku. Sejak tanggal 01 Maret 2009 aku diangkat menjadi kepala sekolah oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi. Kehidupanku berjalan dengan baik tanpa kekurangan apapun karena aku memiliki pekerjaan sampingan yaitu berjualan makanan.    

Pada tahun 2011, aku diundang oleh Serikat Pekka Sukabumi yang diketuai oleh Ibu Iin dari Desa Palasari, Kecamatan Parungkuda untuk mengikuti kegiatan paralegal. Kegiatan ini diselenggarakan di Center Pekka Sukabumi, di Jalan Anggayudha, Desa Pamuruyan, Kecamatan Cibadak. Pesertanya dari berbagai desa yang ada di wilayah Kabupaten Sukabumi. Dari kegiatan yang diselenggarakan oleh Serikat Pekka Sukabumi inilah pertama kalinya aku mengenal Pekka. Aku juga baru mengetahui jika Ibu Mibnasah adalah Fasilitator Lapang Pekka Sukabumi.   

Seiring berjalannya waktu, aku mulai sering diundang dan diikutsertakan dalam berbagai kegiatan Pekka, seperti: Pekka Perintis perempuan pekka se-Indonesia yang diselenggarakan di hotel Sahid Jakarta, dan aku pertama kali mengikuti kegiatan tingkat nasional bertemu dengan para perempuan hebat yang dibuka dan ditutup acaranya oleh menteri perempuan dan anak yang berasal dari Papua dan sebagai Ketua Umum Sekretariat Nasional waktu itu Bunda Nani Zulminarni kalau tidak salah.   

Pada tahun 2013 kehidupanku berubah drastis karena suamiku di PHK dan tidak bekerja lagi hingga sekarang tetapi hal tersebut tidak membuatku terpuruk justru aku harus tetap bersemangat dan terus berjuang bekerja apa saja yang penting halal dan berkah aku bertemu dengan Bu Evi Lindiana temanku ketika Sekolah Menengah Tingkat Pertama atau SMP Negeri 1 Cibadak dan juga dengan Bu Enti Rostanti temanku waktu menjadi fasilitator desa (FD) pada kegiatan PPK program pengembangan Kecamatan pada kegiatan pembangunan infrastruktur, mereka berdua memberikan motivasi untuk bergabung dan membentuk kelompok pekka di Desa Batununggal. Kemudian aku pun mengundang ibu-ibu para perempuan kepala keluarga untuk mengadakan rapat pada tanggal 16 November 2016 untuk membentuk kelompok peka yang dihadiri oleh 25 orang dan semua sepakat agar aku menjadi ketua kelompok pekka dan mulai berdiri membentuk kelompok pekka pada tanggal 16 November 2016 dengan memberi nama sebagai Kelompok Pekka Kartini BTN, sejak itu aku mendaftarkannya pada Serikat Sukabumi untuk menjadi anggota. Setelah bergabung dan menjadi anggota Serikat Pekka Sukabumi, aku mendapatkan banyak informasi yang sangat bermanfaat sekali untuk diriku sendiri dan juga bisa membantu orang lain untuk maju dan berdikari seperti mengikuti kegiatan pelatihan Akademi Paradigta bagi kader yang ada di desa aku pun mengajak 6 orang kader Desa Batununggal dan anggota Kelompok Pekka Kartini untuk mengikuti pelatihan tersebut dan sungguh materi yang kami dapatkan sangat bermanfaat sekali untuk membantu masyarakat.  

Seiring berjalannya waktu aku mulai lebih banyak ikut terlibat pada kegiatan Serikat Pekka Sukabumi seperti mengikuti berbagai pelatihan – pelatihan yang diselenggarakan oleh Serikat Pekka Sukabumi pada kegiatan KLIK pekka, sidang isbat nikah, survei perlindungan sosial covid – 19 dan bansos. Kemudian aku juga ditunjuk dan dipilih untuk menjadi pengawas Serikat Pekka Sukabumi pada tahun 2020 hingga sekarang dan yang menjadi ketua Serikat Pekka Sukabumi adalah Bu Euis Haryati dari Desa Warnajati Kecamatan Cibadak menggantikan Bu Iin yang sudah habis masa baktinya sejak tahun 2019 hasil muslub Serikat Pekka Sukabumi. Aku pun sangat merasakan manfaatnya dengan ikut di Serikat Pekka Sukabumi ini dan  terlibat pada kegiatan survei akses keterlibatan perempuan dalam identitas sosial dan perlindungan legalitas hukum bagi masyarakat dengan terjun langsung ke lapangan melakukan survei bertemu dan mewawancarai warga masyarakat, selain itu aku juga atas usulan dari ketua Serikat Pekka Sukabumi agar aku mengikuti pelatihan Sispreneur bidang UMKM dan dilanjutkan pada Sispreneur W20, dan aku juga ditunjuk untuk mengikuti pelatihan JWP (jurnalis warga pekka), dan tentu saja semua kegiatan tersebut sangat berguna dan bermanfaat sekali bagi kehidupan dan kepribadianku, warga masyarakat, dan orang lain sangat bermanfaat dan berguna. Terima kasih pada semua mentor dan orang – orang yang baik hati, telah membuatku merasa bersemangat untuk terus belajar dan melakukan kegiatan yang bermanfaat juga atas dukungan keluargaku sehingga aku bisa melakukan hal yang terbaik dalam hidup ini walaupun aku memiliki kelemahan dan kekurangan fisikku yang terbatas ini tidak membuatku patah semangat untuk bisa menjadi perempuan yang bermanfaat dalam hidupku ini  

Bismillahirohmanirohim, La haula wala quwwata illa billahil aliyil adzim. Doa tersebut selalu aku ucapkan dalam hati sebanyak tiga kali setiap akan mengawali langkah kakiku jika keluar rumah untuk mengawali melakukan aktivitasku sehari-hari; Memohon sepenuh hati kepada Allah SWT agar segala kegiatan yang kukerjakan berjalan dengan lancar, berjalan baik, sukses, tanpa ada kendala atau hambatan apapun. 

Bagikan Cerita Ini

Cerita Terkait

Leave a Comment