Pekka Membantuku Kembali Kuat Berdiri
Kisah Diri Harsi

Kemiskinan yang membalutku di masa kecil membuatku tangguh. Kekuatanku kembali teruji ketika ditinggal suami. Pekka aku yakini sebagai sumber kekuatan baru untuk kembali berdiri.


Aku lahir dari keluarga petani, yang tinggal di Desa Sidomulyo. Desa ini terletak di kaki Gunung Lawu, tepatnya di Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Desaku sejuk dan sangat indah. Sejak kecil, aku sudah membantu orang tuaku mencari uang dengan mengumpulkan batu di sungai di dekat rumahku untuk dijual.

Namaku Harsi, lahir di bulan Agustus 1972. Aku anak ke-2 dari 6 bersaudara. Aku sempat bersekolah hingga SMA, tetapi terpaksa berhenti karena tidak ada biaya. Akhirnya, aku mengambil kursus menjahit selama 1 tahun, lalu setelah itu mengikuti kursus mengajar anak-anak selama 3 bulan. Berbekal ijazah kursus, aku bekerja sebagai guru di TK Bustanul Athfal selama 2 tahun. Setelah berhenti mengajar, aku bekerja sebagai buruh di sebuah pabrik tekstil selama 1 tahun.

Aku menikah tidak lama setelah ulang tahunku yang ke-22. Suamiku seorang guru, pria sederhana yang sabar dan bertanggung jawab terhadap keluarganya. Dia diangkat menjadi guru PNS di Desa Tumbang Jutuh, Kecamatan Rungan, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah. Jadi, aku ikut dia pindah ke wilayah ini.

Dari pernikahanku, aku memperoleh 5 orang anak, 3 laki-laki dan 2 perempuan. Selama menikah, ekonomi keluargaku menjadi jauh lebih baik. Segala kebutuhan keluargaku terpenuhi. Kami bahkan bisa membantu para kerabat yang berada di Jawa.

Wilayah tempat tinggalku yang baru memberiku tantangan tersendiri. Di Jawa, aku tinggal di wilayah yang sejuk. Sementara, desa tempat tinggalku yang baru, di Kalimantan Tengah, cuacanya sangat panas. Meski demikian, masyarakatnya tidak kalah ramah dengan tempat tinggalku di Jawa. Kehangatan mereka membuatku betah.

Hidupku mendadak berubah ketika suamiku meninggal dunia pada bulan April 2021. Diabetes yang dideritanya selama bertahun-tahun telah merenggut nyawanya. Aku bersyukur memiliki tetangga dan kerabat yang selalu siap membantuku. Mereka membuatku sanggup untuk menghadapi kesulitan dan tabah menjalaninya.

Di tempat tinggalku yang baru, aku kembali mengajar. Pertama, aku mengajar di TK Sirotol Mustaqim selama 4 tahun. Lalu, aku pindah mengajar ke RA Purwanida di Kota Palangkaraya.

Segala kesibukan yang aku jalani mampu membuatku bertahan. Selain mengajar, aku juga aktif sebagai kader Posyandu Harapan, juga dalam Bangsa Komplek Bangas Permai, kegiatan PKK Kelurahan Menteng Kota Palangka Raya, dan juga menjadi Kader PATBM (Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat).

PENGALAMAN DI KLIK PEKKA

 Keaktivanku di berbagai kegiatan membuatku berkenalan dengan pengurus Federasi Serikat Pekka Indonesia, Ibu Titin Handayani. Aku berkenalan dengan Pekka saat diadakan sosialisasi pada 11 Agustus 2022. Acara sosialisasi ini diikuti oleh 20 peserta. Aku juga hadir dalam acara sosialisasi kedua, yang dihadiri perwakilan serikat Pekka pada 16-17 Agustus 2022.

Pagi itu di bulan Juli 2023. Aku bersiap untuk acara KLIK PEKKA yang diadakan di Kota Palangkaraya yang pertama. Kegiatan ini ditujukan untuk 3 keluarahan, yakni Kelurahan Panarung, Kelurahan Tanjung Pinang, dan Kelurahan Kereng Bangkirai.

KLIK PEKKA di Kota Palangkaraya diadakan di Kantor kelurahan Kereng Bangkirai. Acara ini dibuka oleh Lurah Kereng Bangkirai, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan BNN Palangkaraya. Instansi yang berpartisipasi di acara ini adalah Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pengadilan Agama, Dinas Sosial, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, serta BPJS.

Sepulang dari acara, badanku terasa lelah. Namun, aku merasa bersyukur diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam KLIK PEKKA. Aku jadi turut andil dalam membantu masyarakat, memberi layanan informasi dan konsultasi bagi mereka.

Aku sangat bersyukur telah diperkenalkan dengan Pekka. Organisasi ini sangat membantu perempuan-perempuan yang telah ditinggal suami, khususnya yang tinggal di kelurahan tempat tinggalku, Kelurahan Menteng.

Pekka mengayomi perempuan untuk bisa mandiri dan cerdas, serta menjadi wadah untuk mengembangkan diri menjadi perempuan berpribadi tangguh dan berani. Para anggota Pekka diajarkan untuk mengemukakan pendapat di depan publik, juga diajak aktif di dalam setiap pertemuan dan diskusi kelompok.

Aku selalu ingin melihat perempuan-perempuan yang berjuang di luar sana, sendiri tanpa suami, bisa terlepas dari persoalan apa pun. Juga bisa menjalani kehidupannya dengan bahagia dan selalu bersyukur. Aku bangga melihat kontribusi yang telah diberikan teman-teman Pekka dalam meningkatkan kesejahteraan perempuan kepala keluarga. Aku berharap, Pekka dapat terus mendampingi dan mendukung para perempuan dalam memperjuangkan kesejahtaraannya.

Bagikan Cerita Ini

Leave a Comment