Bak Tanaman Hortikultura, Pekka Membuatku Bermanfaat bagi Sesama
Kisah Diri Lasmaida

Hidupku merana setelah suami merantau ke Malaysia. Aku berjuang membesarkan ketiga anakku sendiri saja. Pekka mengubahku menjadi perempuan luar biasa. Aku jadi bermanfaat bagi sesama.


 Aku lahir dan besar di Desa Tanjung Alai, Kecamatan XIII Koto Kampar. Wilayah ini termasuk Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Orang tuaku memiliki kebun karet, dan mereka menyadap karet sendiri. Aku diberi nama Lasmaida, tetapi lebih sering dipanggil Ilas. Sejak dilahirkan pada Mei 1989, aku menjalani kehidupan yang amat sederhana bersama keenam saudaraku.

Aku menamatkan pendidikanku di sebuah sekolah menengah kejuruan jurusan pertanian di Kota Bangkinang. Sebenarnya, setelah lulus, aku mendapat tawaran untuk bekerja di Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Benih Tanaman Pangan Hortikultura, Kota Pekanbaru. Lembaga ini adalah tempatku melaksanakan praktik kerja lapangan semasa bersekolah di SMK, sebagai syarat kelulusan.

Orang tuaku tidak setuju apabila aku menerima tawaran tersebut, dengan alasan lokasinya terlalu jauh dari rumah. Karena tidak bekerja, juga tidak kuliah, aku memutuskan untuk menikah pada 2009. Pernikahan kami dikaruniai tiga orang anak, semuanya perempuan. Saat ini, mereka telah bersekolah di sebuah madrasah tsanawiyah.

Aku pindah ke Desa Ganting Damai pada 2015. Di tempat ini, suamiku sulit mendapatkan pekerjaan. Sehingga, dia memutuskan untuk merantau ke Malaysia. Selama ditinggal suami, aku terpaksa bekerja karena uang yang dia kirimkan tidak cukup untuk kebutuhan kami. Aku berganti-ganti pekerjaan, mulai dari menjadi asisten rumah tangga, pekerja di usaha penatu, hingga di rumah makan. Namun, upah yang aku dapatkan selalu kecil. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk menanam padi, dan tidak mencari pekerjaan lagi.

Suatu hari, aku mendapat kunjungan dari Ibu Datmi Widayanti dan Ibu Yusnita. Mereka memperkenalkan diri sebagai kader kelompok Pekka, dan mengajakku bergabung dengan kelompok Pekka Desa Ganting Damai.

Aku merasa perlu untuk membuka diri, sehingga pada Desember 2022, aku memutuskan untuk bergabung. Aku jadi tahu, bahwa ternyata banyak orang yang lebih menderita dariku. Aku senang mendengar cerita dari teman-teman yang ada di kelompok.

Satu peristiwa yang paling berkesan bagiku adalah ketika mengadakan kunjungan bersama Serikat Pekka Kabupaten Kampar ke Pengadilan Agama dan Dinas Koperasi. Aku sama sekali tidak menyangka, bahwa aku akan bertemu langsung dengan Kepala Pengadilan Agama. Pengalaman ini sungguh tidak akan pernah aku lupakan.

“Apa Gunanya KLIK PEKKA?”

Koordinator Wilayah Pekka Kabupaten Kampar, Ibu Datmi, sering sekali bercerita tentang KLIK PEKKA. Dia juga memberitahuku bahwa KLIK PEKKA akan diadakan di Kabupaten Kampar pada Juni 2023.

Aku menantikan bulan Juni 2023 dengan tidak sabar. Aku ingin tahu secara langsung manfaat KLIK PEKKA, seperti yang dijabarkan Ibu Datmi, yaitu Klinik Layanan Informasi dan Konsultasi, yang bertujuan untuk membantu masyarakat desa agar bisa berkonsultasi dan menyelesaikan permasalahan mereka terkait dokumen identitas diri, hukum, perlindungan sosial, dan lainnya.

Hari yang aku tunggu-tunggu pun tiba. Ibu Datmi kembali datang, kali ini ditemani Ibu Linda Paliran dari Federasi Serikat Pekka. Dua hari setelah kedatangan mereka, kami juga kedatangan Ibu Nunik Sri Harini dari Yayasan PEKKA yang akan membantu kami dalam menjelaskan mengenai program-program Pekka kepada pemerintah setempat.

Setelah melakukan koordinasi sebagai persiapan pelaksanaan KLIK PEKKA, kami melakukan simulasi kegiatan dengan para fasilitator dan menentukan tugas masing-masing. Aku mendapat tugas melayani bagian pendaftaran. KLIK PEKKA di Kabupaten Kampar diadakan dua hari berturut-turut, di dua desa. Hari pertama, 7 Juni 2023, diadakan di Desa Ganting. Sedangkan hari kedua, 8 Juni 2023, diadakan di Desa Bukit Melintang.

Kegiatan pun berjalan lancar, dengan dihadiri masyarakat yang hendak berkonsultasi atau pun menyelesaikan permasalahan mereka, juga para perwakilan dinas terkait. Mereka akan terlibat dalam kegiatan kepengurusan Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk, Kartu Identitas Anak, BPJS, juga Surat Nikah.

Tiba-tiba seorang petugas desa datang ke meja pendaftaran. Dia memprotes karena formulir KLIK PEKKA yang telah kami bagikan ke masyarakat tidak sesuai dengan prosedur yang harus diikuti. Ketegangan baru mereda setelah seorang petugas lain menjelaskan dengan sabar tentang syarat-syarat pembuatan dokumen identitas, misalnya dengan melampirkan dokumen-dokumen yang disyaratkan, pas foto, dan lain-lain. Informasi tersebut langsung kami tulis dan kami tempel di dinding yang ada di dekat meja pendaftaran.

Semua permasalahan yang dikonsultasikan masyarakat dalam KLIK PEKKA Kabupaten Kampar langsung bisa ditangani petugas terkait. Hasilnya langsung bisa selesai di hari itu, dan bisa dibawa pulang oleh masyarakat. Mereka bersyukur karena KLIK PEKKA diadakan di desa mereka.

Selama ini banyak anggota masyarakat yang merasa kesulitan untuk datang ke kantor-kantor dinas, untuk mengurus dokumen yang mereka butuhkan. Kesulitan ini dirasakan oleh mereka yang tinggal di wilayah terpencil, yang jauh dari kantor desa, kecamatan, apalagi kabupaten. Butuh waktu berjam-jam dan biaya yang tidak sedikit untuk mencapainya. Apalagi, ada di antara mereka yang memiliki kebutuhan khusus, seperti: tuna rungu, tuna netra, dsb.

Kini aku semakin yakin bahwa bergabung dengan Pekka telah memberiku banyak pengetahuan dan kesempatan. Pekka berhasil membuka wawasan dan jalanku. Sebelum bergabung, aku tidak pernah terlibat kegiatan apa pun. Terlebih setelah aku diangkat menjadi kader. Aku bisa membantu banyak orang, dan bisa berbaur dengan orang-orang yang bekerja sebagai perangkat desa. Aku senang dan bangga. Sungguh, Pekka benar-benar menjadi jembatan bagi perempuan dan masyarakat yang kurang mampu.

Bagikan Cerita Ini

Cerita Terkait

Leave a Comment