Menghadapi Tantangan Menuju Keberdayaan: Kisah Diri Bastia
Berjalan kaki ke sekolah meski jaraknya jauh aku lakoni. Ditipu hingga terlilit hutang, serta prahara
Berjalan kaki ke sekolah meski jaraknya jauh aku lakoni. Ditipu hingga terlilit hutang, serta prahara
Keputusanku untuk tidak melanjutkan sekolah berbuah mahal. Aku dinikahkan dengan laki-laki yang tidak aku kenal.
Kehilangan ayah ketika masih bayi membuatku menjadi anak yang mandiri. Aku tidak pernah menyesali nasib
Aku menikmati masa kecilku dengan bahagia. Senantiasa bersemangat meski sejak usia 6 tahun aku sudah
Memiliki dua ibu membuatku sedih. Ayahku sering pergi, ibuku sering merasa sendiri. Pertengkaran dengan ipar,
Gigih dan penuh perjuangan. Itulah garis besar dari hidupku. 16 tahun aku merawat anakku satu-satunya
Peran laki-laki dan perempuan memiliki garis batas yang tegas di lingkungan tempat tinggalku. Pelan-pelan, aku
Menjadi yatim sejak kecil, bekerja sebagai TKI, menderita kanker payudara, hanyalah sedikit dari liku kehidupan
Masa kecilku tidak mengenal susah. Ayahku seorang pensiunan tentara yang mampu memberi semua yang aku
Lika-liku kehidupan membuatku tangguh. Keinginan yang senantiasa harus aku pendam, membuatku menjadi perempuan yang gigih,